Sepatu Baru

14714-floral-shoes

Dua minggu lalu, gue baru aja membeli sepatu baru, flatshoes. Sepatunya masih terasa kaku di kaki gue yang mulai menghitam akibat matahari cikarang. Seperti biasa, saat gue memakai sepatu baru, kaki gue pasti lecet dan keberlanjutan sepatu itu ada di tangan gue. Mau terus dipake dengan resiko kaki lecet di awal atau kalo ga tahan sama lecet nya, stop to wear it!

Pilihannya ada di gue, gue harus memutuskan dan menurut gue ini pilihan yang sulit. Karena model sepatu flatshoes kaya gini, merupakan jenis yang baru buat gue, yaitu dibagian depannya agak runcing, biasanya gue memilih flatshoes yang agak membulat untuk bagian depannya. Selain itu, lecet yang gue rasakan ga hanya bagian tumit belakang aja, tapi bagian jari kaki telunjuk gue juga, mungkin karena jari ini yang paling tinggi diantara saudara-saudara perjarikakiannya. Gue hampir putus asa dan sempet gue anggurin tiga hari karena gue ga tahan sama sakit yang gue rasakan, rasa sakitnya melebihi cinta bertepuk sebelah tangan tsah, apalagi ditambah gue harus berjalan kurang lebih setengah kilo ke area titik jemputan kantor.

Sebenernya, kelecetan ini udah gue antisipasi dengan menggunakan hansaplast, tapi gak mempan malah hansaplast nya yang rusak dan menambah luka kaki gue. Temen gue pun menyarankan untuk memakai kaos kaki yang tebal , akhirnya gue memutuskan untuk menggunakan kaos kaki super tebel plus hansaplast, gue ga boleh menyerah sama sepatu baru gue itu. Dan gue bertahan untuk menggunakan nya dalam 3 hari berturut-turut. Luka sebelumnya masih terasa sakit saat menggunakan sepatu tersebut, but it’s much better! Dan akhirnya gue nyoba sepatu gue itu hanya menngunakan kaos kaki tipis seperti biasanya, dan hasilnya kaki gue ga merasakan lecet dan sakit lagi dong. Yeay! Haha.

Padahal sepatu aja yaaa sampai panjang gini. Hihi. Dan entah kenapa momen sepatu baru ini mengingatkan gue waktu awal adaptasi kerja di divisi baru. Sebelumnya gue nyaman dengan porsi kerja gue yang jelas dan lingkungan yang baik banget. Dan gue pun merasa beruntung sekali bisa dipertemukan teman-teman dan atasan yang luar biasa ini. Hingga akhirnya ada tawaran untuk pindah ke divisi baru, dan gue memutuskan untuk ambil kesempatan itu tanpa gue tau akan cocok atau tidak, hanya berdasarkan peluangnya yang lebih oke karena trend smartphone yang lagi naik daun. Hingga akhirnya negeri api menyerang, Namanya juga pabrik baru berdiri, dari segi manapun akan terlihat sama, berantakan. Tekanan makin terasa, hingga di satu titik gue bertanya ke diri gue, mau lanjut apa gak? Dan jawaban nya adalah gue masih disini. HAHA.

22 thoughts on “Sepatu Baru

  1. aku pun udah 5 tahun di tempat inih. selalu ada pikiran ini itu.
    tapi lingkungannya kondusif sih. gampang buat sholat, tilawah, dan nggak ada yang ngerokok. beda sama yg sebelumnya, jadi sampe skrg aku masih di sinih :))

  2. soal pindahan kerja…. saya juga baru kena pindahan nih… terhitung 1 agustus besok. pindah seksi dan subdit aja seh. cuma ya perlu adaptasi… apalagi bakalan jadi anak buah yang paling senior dari segi jabatan 😀

  3. Assalaamu’alaikum wr.wb. Kebomandi…

    Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar
    Laailaahaillahu waAllahu Akbar
    Allahu Akbar walillahilhamd.

    Selamat Menyambut Aidil Adha 1437 Hijriyyah. Semoga takbir yang bergema membawa seribu keberkatan bersama-sama erti pengorbanan sebenar.

    Salam Aidil Adha, maaf zahir dan bathin dari Sarikei, Sarawak.

Leave a reply to naelil Cancel reply