Kebo dan Hamster

Jam setengah satu pagi ini, kebo masih saja menangisi lelaki yang meninggalkannya begitu saja, walaupun diluaran kelihatannya kebo terlihat fine tetap bisa tertawa dan iseng. Namun kebo tetap saja wanita yang rapuh saat seperti ini, ia hanya bisa menangis saat sendiri di kamar yang gelap. Dan seperti nya, hamster, sang sahabat kebo mencium bau kegalauan yang ada pada kebo.

Inbox masuk ke hp kebo:

“ bo, kenapa? Kaya nya liat tweetnya galau ye?”

“ ooh.. hehe..Udaaaah pulang dari dinas ya?”

“ udah ini baru tadi sore pulang.”

Oia, Hamster ini merupakan seorang relawan yang dikirim ke suatu daerah terpencil untuk mengajar dan membuat perpustakaan di sekolah-sekolah yang tak terfasilitasi, semacam Indonesia mengajar edisi perpusnya mungkin, namun ini diadakan ditingkat kampus dan hanya berlangsung seminggu semasa tugas nya. Dan sms masih tetap berlannjut.

“ hamster, gue pengen cerita banget nget banyaaaaaaaak”

“ ayolah, udah lama kita gak ayo!”

Kebo terlonjak, “ah yang boneng(read: bener)? Jam setengah satu gini keluar?” kebo masih gak percaya.

“oke, gue kesana yaa. Tunggu di depan kosan!”

Langsung setelah membaca sms nya pun kebo bergegas ganti baju, dan sebenernya kebo gak tau mau kemana mereka setengah satu pagi buta gini. Namun, saat itu memang kebo lagi galau paraaaah. Dan ternyata sodara-sodara, what will we do? Jeng jeng… KAROKEAN!! Haha. Memang yaa hamster tau banget cara bikin sahabatnya ini seneng disaat galau kaya gini. Satu jam bersama lagu-lagu galaaaau supaya kebo plong katanya, lagu dangdutan judul “ABG tua” dimana pada lirik ABG tua diganti dengan “kambing si tua”, dan lagu-lagu yang bikin kebo bisa teriak lepas. Memang dari lusa kemarin semenjak kebo diputusin secara sepihak dan tanpa penjelasan masuk akal, kebo butuh menyalurkan rasa sesak di dada nya dengan teriakan yang membuat puaaaaaaas dan plooooonng. Dan gak berasa satu jam karokean telah berakhir, dan mereka lanjutkan aktivitas yaitu nyumuuuur (nyusu murni) di depan tempat karokean dan masih ramai ternyata. Kita pilih duduk lesehan karena energy terkuras saat karokean tadi.

“Saat gue membuka mata pagi ini, ternyata rasa sakit nya masih ada ya disini?” *menunjuk letak jantung berada terasa semakin menyesakkan dada saja*

“Ya, itulah proses untuk melewati semua tahap yang menyiksa ini.. gue aja perlu setahun untuk melewati fase seperti itu.. padahal, gue pacaran dulu dua tahun”

“Oke, GUE PASTI BISA MELEWATI LEBIH CEPAT!!”

“haha. Emang kalo orang galau itu obatnya harus ditemani!”

“iya ya hams.. rasa nya kalo sendirian di dalem kamar pasti gue langsung banjir aja gitu gak berasa”

Jam 3 pagi, tak terasa mereka menghabiskan waktu mereka di tempat nyumur, disana mereka bertukar pikiran tentang masing-masing kegiatan sosial mereka. Sebenarnya, pertemuan mereka berawal dari magangnya mereka di satu kementrian sebuah organisasi eksekutif kampus. Walaupun mereka sekarang berbeda jalan, kebo memilih untuk tetap stay di organisasi tersebut dan hamster memilih untuk bergabung pada yayasan yang konsern terhadap pengadaan perpustakaan di sekolah daerah terpencil, namun konsern di bidang sosial masyarakat tetap mereka gandrungi. Padahal kalau ingat masa-masa magang, gak pernah terbersit bisa sampai di tahap dimana mereka menikmati kegiatan langsung terjun masyarakat.

“balik yuuuk! Udah jam 3 belom tidur lagi ni gue abis dari kahuripan”

“iya, gue juga udah ngantuk”

“bo, lo gak boleh suka sama gue ya”

“heh?”

“bercanda. Hahaha”

Namun, kebo gak ikut ketawa, “gue ngerti kok hams, lagipula sekarang di umur kita yang udah kepala dua kaya gini, gue bukan nyari pacar, tapi langsung nyari lelaki yang mau langsung nikahin gue” *seketika hening*

Mungkin ini cara terbaik gue. Gue udah gak mau pacaran lagi. Gue udah cukup sekali pacaran selama 4,5 tahun ini. Mungkin ini pengalaman yang harus jadi pelajaran buat gue. Gue harus kuat. Allah pasti punya skenario terindah untuk hamba-Nya. –Kebo