Minggu ini saya menghabiskan waktu untuk membaca novel, Sabtu Bersama Bapak. How lovely it is. Gak tau suka banget sama novel ini. Give me another point of view tentang pasangan masa depan. Oke kalo masa kini jangan ditanya yaah. Awalnya saya berpikir bahwa pasangan ada untuk saling melengkapi kekurangan kita. And usually we call it as JODOH.
Pasangan itu terdiri dari dua orang yang solid dan saling menguatkan, bukan saling melengkapi kelemahan, dan menjadi kuat adalah tanggung jawab masing-masing. Oke, sampe sini saya berpikir, well.. make sense, terlebih Taylor Swift pernah bilang, two is better than one. Haha. Seperti halnya, jika 3 dikurang 3 maka hasilnya akan menjadi 0, dan kamu hanya menghabiskan waktu sia sia dengan pasangan tanpa pencapaian apapun. Berbeda dengan jika 3 dikali 3 sama dengan 9. Is it more powerful right? And in the end, ditutup dengan quote dari Oprah Winfrey, Find someone who complementary not suplementary. Aaah, you are too sweet, Adhitya Mulya.
Novel ini juga menyampaikan tentang betapa pentingnya pendidikan karakter anak di usia emas. Anak tidak pernah meminta dilahirkan dari orangtua dengan latarbelakang seperti apa, sehingga hal itu semua menjadi tanggung jawab yang sangat penting bagi orangtua untuk mengantarkan anaknya di puncak kejayaannya nanti. Di zaman dimana kesetaraan gender yang sangat dijunjung tinggi, termasuk saya, yaitu perempuan berhak untuk mendapatkan pendidikan tinggi dan puncak karir terbaik. Beberapa alasan pernah kita notice kenapa wanita ikut berkarir di luar rumah, menabtua perekonomian keluarga? Pengakuan diri? Namun, apakah bisa membentuk karakter anak di usia emas hanya dengan memantau perkembangan, memastikan apa saja yang dilakukan anak kita yang dipercayakan kepada baby sitter yang belum tentu sepenuh hati menjaga anak kita. Sampai pada bacaan itu, saya bertanya pada diri sendiri : would I be the best mother that my child ever had in the future? *Cari jodoh dulu ayuuuk, okesip*
hahaha… yang gencar yak, nyarii nya..
cari juga di kolong-kolong tambang emas..
siapa tau nemu juragan emas…
π
makasih om nur doanya haha
membuat semangat loh
ππ Om lagi… heuuu..
aku malah nonton filmnya
bagus gak mba filmnya? penasaran juga sih sebenernya..
biasa menurutku
untuk aku baca novelnya aja yah hehe.
kadang film itu suka gagal menyampaikan value novelnya hmmm
Baru tahu ada novelnya, padahal filmnya aja saya belum nonton… π
filmnya itu dari novel mas.. haha
“Sabtu bersama bapak”
mungkin Minggu s.d Jumat beliau kerja yah.
karena sabtu adalah hari keluarga berkumpul hahaha
Nanti nulis “Tiaphari Bersama Bapak”
Itu jauh lebih so sweet ya kak hahaha
Woooh so pasti
novel yg cukup emosional
Iyaaa mas.. apalagi tentang bapak π
juga tentang pasangan, ibu, anak, saudara kandung, dll
parenting banget novel ini
apakah di novel ini ada panduannya untuk pendidikan balita ya /
thank
sebenernya novel ini hanya sekedar ulasan, gak mendetail. namun, di novel ini juga membahas satya dengan ketiga anaknya yang masih kecil. π
Ini novel yang bikin mewek banget. Huhuhu.. Hard to imagine lah kalok ngalamin sendiri π¦
iyaaa, aku juga sempet nangis karena di novel itu, anak-anak nya tetap merasakan kehadiran bapaknya even udah meninggal.. awesome yaah mba π
oia, mba beby salam kenal yaa π
aku belum baca novelnya, tapi nonton filmnya aja udah cukup nyentuh :’)
hmmm.. jadi penasaran sama film nyaa. karena sejujurnya pas baca novel nya saya nangis :’)
makasih om kunundhani sudah mau berkunjung π
awwwwww, aku perempuan π¦
sabar tunggu dulu, bentar lagi paling muncul di tv π
waaah baru tau ni ternyata ada novelnya, taunya filmnya doang hahahhaha
langsung pergi ke gramedia π
salam kenal ya, jangan lupa main main ke blog saya juga π
http://www.asokaremadja.com
salam kenal juga π
btw ini mas apa mba yah? *takut salah panggil euy haha
Sabtu ini aku bersama sepi. Jadi rame karena baca ulasan Sabtu bersama bapak -nya aditya yang kau tulis kebo..:D
Soul..soul..
aaaah makasih om hasan~~